Sukses dalam mengelola bisnis dengan metode SCRUM – Halo yapos, selamat datang di aplikasi kasir yapos, ketika berbicara tentang manajemen bisnis, ada satu metode yang banyak digunakan perusahaan besar di bidang teknologi seperti Google, Microsoft, Apple dan masih banyak yang lainnya. Lalu apa bisa diterapkan di bisnis yang bukan bergerak di bidang teknologi?
Scrum adalah metode management project untuk membantu menemukan solusi dan memecahkan masalah untuk membuat kerja tim lebih efektif. Jad scrum bisa diimplementasikan pada bidang bisnis selain teknologi atau startup company.
Berikut ini adalah cara penerapan metode SCRUM pada bisnis konvensional.
Dalam metode SCRUM biasanya dikerjakan oleh 7 hingga tak terbatas user. Untuk itu kita bisa menerapkan SCRUM master pada bisnis konvensional dengan 4-10 orang.
- Susunan Scrum Tim
Tim scrum biasanya terdiri dari product owner, tim pengembang, dan scrum master. Dalam kasus ini, Product Owner bisa diisi oleh pemilik bisnis. Lalu tim pengembang bisa diisi oleh Marketing atau staff dan Scrum master bisa diisi oleh pengelola bisnis atau manager.
Dengan begitu semua tugas sudah memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri.
Tugas Product Owner :
- Menyampaikan tugas secara jelas.
- Memberikan tugas yang tepat untuk diselesaikan tepat waktu
- Mengoptimalkan nilai bisnis dari pekerjaan yang dilakukan oleh tim pengembang;
- Memastikan tugas yang dikerjakan oleh tim pengembang bisa dilihat atau transparansi oleh semua tim.
- Memastikan tim pengembang memahami tugas yang dikerjakan
Tugas Tim Pengembang :
- Mengerjakan Tugas yang telah disusun Oleh Product Owner
- Mampu mengerjakan tugas yang ditugaskan, disini seorang pengembang tidak harus memiliki keahlian khusus untuk mengerjakan tugas yang dibebankan.
- Setiap tim pengembang bisa saja memiliki keahlian khusus dan fokus di bidang tertentu, tetapi tanggung jawab adalah milik seluruh anggota tim.
Tugas Scrum Master :
Scrum master adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengenalkan dan memandu pelaksanaan scrum. Scrum master melakukan ini dengan membantu tim agar dapat memahami teori, praktik-praktik, aturan-aturan dan tata nilai scrum.
- Melayani product owner dan memastikan semua tugas yang dibuat sesuai dengan porsi tim
- Membantu product owner menjelaskan kepada tim tekait beban tugas yang dikerjakan
- Membantu tim pengembang untuk mengenal teknik agile
- Memastikan tim pengembang mengerjakan tugas sesuai dengan beban yang ditugaskan
- Membantu pegawai dan pemilik kepentingan untuk memahami dan menggunakan scrum dan pengembangan produk
- Pembuatan Backlog atau tugas besar
Product backlog adalah kumpulan tugas dari semua tim dan merupakan satu-satunya sumber kebutuhan untuk semua perubahan yang perlu diterapkan terhadap produk.
Contoh : sebuah restaurant memiliki minuman teh, tugas yang harus dilakukakn product owner adalah membuat tugas-tugas cara membuat teh dari bahan baku, persediaan bahan, pengiriman, kemasan dan cita rasa. Dan tim pengembang akan mengerjakan sesuai dengan tugas dan beban masing masing tim.
- Sprint Meeting adalah meeting yang dilakukan secara rutin dengan rentang waktu 14 hari (dalam metode sprint), pada sprint planning biasanya bercerita tentang pekerjaan yang telah diselesaikan dan kesulitan apa yang dihadapi.
Contoh : kasir sering mengalami kendala aplikasi atau sistem kasirnya sering eror. Pada waktu sprint planning harus bercerita kesulitan tersebut dan product owner memberikan solusi terkait kesulitan tersebut.
Sebenarnya masih banyak seperti Sprint panning, daily meeting, dll. Tapi untuk bisnis konvensional bisa menggunakan 3 hal diatas. Dengan SCRUM dapat memudahkan pekerjaan tim.
Semoga bermanfaat.
Jika Anda membutuhkan aplikasi yang mampu membantu meningkatkan penjualan.
Jangan sungkan untuk menghubungi kami atau install Yapos di playstore
Mau tahu lebih detail tentang yapos? klik banner dibawah.
Kunjungi Instagam dan Facebook Yapos untuk mendapatkan informasi terupdate seputar bisnis.